Friday, February 03, 2012

Mendengarkan Radio dan Menonton Televisi

 
Minggu, 29 Januari 2012, saya bertugas piket psb. Iseng saya mendengarkan radio Sonora. Lumayan, bernostalgia. Maklum dulu saya memang suka sekali mendengarkan Saya suka mendengarkan radio sejak masih kecil. Bahkan Setiap belajar, saya selalu sambil mendengarkan radio. Maklum jaman saya kecil hingga remaja dulu, televise masihg menjadi barang langka.

Belakangan, pamor radio semakin berkurang seiring perkembangan televisi yang semakin pesat saja. Radio menjadi pilihan nomor dua setelah televisi. Bahkan menjadi nomor tiga barangkali setelah hadirnya internet.

Secara kebetulan di pagi itu, ada acara resensi buku. Saat itu membahas sebuah buku tulisan Rene Suhardono, hanya karena judulnya berbahasa inggris dan panjang, jadi saya lupa. Penyiar member kesempatan para pendengar untuk mengajukan pertanyaan ataupun komentar melalui sms. Sonora menyediakan hadiah 5 buah buku bagi pengirim pertanyaan terpilih. Tertarik tema dan hadiah buku, saya ikut sms, mengirim pertanyaan.

Pertanyaan saya, mana lebih penting untuk menunjang karir, pendidikan atau pengalaman? Saat yang ditunggu tiba, pertanyaan saya dibaca dan dibahas. Rene Suhardono member penjelasan bahwa yang terpenting adalah bagaimana memaknai pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang didapat untuk dipraktikkan. Praktik itulah yang akan membentuk pengalaman. Jadi menurutnya, pendidikan dan pengalaman tidaklah harus dipisahkan. Keduanya penting dan saling terkait.

Di akhir acara, nama saya menjadi salah satu yang berhak atas hadiah buku karya Rene Suhardono tersebut. Sayangnya, setelah saya konfirmasi ke Sonora, hadiah harus diambil sendiri ke studio. Saya kira dikirim, karena sebelumnya saya juga pernah mendapatkan hadiah serupa dari radio yang lain. Dua kali saya dapat dan dikirim ke alamat. Tapi, ya sudah. Bukanya tidak bersyukur, tapi kalau harus mengambil sendiri ke Sonora, ya nanti dulu lah. 

Malam harinya, saya sempat menonton Mario Teguh Golden Ways. Sebenarnya acara tersebut acara favorit bagi saya, namun jadwal yang berbarengan dengan siaran langsung ISL dan terkadang banyak acara menarik lainnya, membuat MTGW sering saya lewatkan. Minggu, 29 Januari 2012 temanya sangat menarik, sayang saya hanya mengikuti sepotong. Jadi hanya sedikit yang bisa saya tangkap, diantarnya tentang keberanian. Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang berani melakukan sesuatu dengan segala risiko. Pada dasarnya semua orang mempunyai rasa takut. Bedanya, orang yang berani tidak berfokus pada rasa takutnya, melainkan dia berfokus kepada apa yang ingin diraihnya.

Poin kedua yang menarik adalah jangan sampai kita sibuk melakukan sesuatu yang tidak membawa kita ke mana-mana. Pak Mario mencontohkan, orang yang sibuk naik kuda-kudaan. Orang yang naik kuda-kudaan itu sibuk, tapi orang itu tidak akan sampai ke mana-mana. Kalau begitu, jangan sampai kesibukan kita seperi orang yang sibuk main kuda-kudaan. Tetap di tempat dan tidak akan sampai ke mana-mana.

Saat saya mendengarkan radio dan menonton televisi tidak dengan penuh konsentrasi. Saya melakukan itu sambil mengerjakan sesuatu yang lain. Jadi mungkin apa yang saya tulis tidak persis dengan materi yang sebenarnya. Tapi, setidaknya itulah hal penting yang saya ingat.

No comments:

Post a Comment

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...