Thursday, March 31, 2016

Daftar Peringkat Negara Bahagia Tahun 2016

Belum lama ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melansir hasil survei indeks kebahagiaan dunia tahun 2016. Ada 157 negara yang disurvei termasuk Indonesia. Apakah Indonesia adalah negara paling bahagia di dunia tahun ini? Bukan. Negara paling bahagia di dunia tahun 2016 ini adalah Denmark.

Lantas, bagaimana posisi Indonesia? Ya, Negara kita Indonesia tercinta berada di peringkat 79, turun lima peringkat dibanding tahun 2015 lalu. Di kawasan Asia Tenggara, Posisi Indonesia masih di bawah Malaysia (49), Thailand (33) dan Singapura (22). Namun Indonesia masih lebih baik dibanding Philipina ((82), Vietnam (96), Laos (102), Myanmar (119) dan Kamboja (140).

Untuk negara di kawasan Asia Timur, Taiwan (35) Jepang (53), Korea Selatan (58), Hongkong (75), Taiwan China  (83). Negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia, India berada di peringkat 118. Sementara negara-negara di kawasan Timur Tengah, Uni Emirat Arab (28), Arab Saudi (34), Qatar (36), Kuwait (41) dan Bahrain (42).

Berikut adalah Daftar 20 Besar Indeks Kebahagiaan Dunia 2016:

1.        Denmark
2.        Swiss
3.        Islandia
4.        Norwegia
5.        Finlandia
6.        Kanada
7.        Belanda
8.        Selandia Baru
9.        Australia
10.    Swedia
11.    Israel
12.    Austria
13.    Amerika Serikat
14.    Kostarika
15.    Puerto Rico
16.    Jerman
17.    Brasil
18.    Belgia
19.    Irlandia
20.    Luxemburg

Ada enam tolok ukur penilaian yang digunakan tim survei PBB yaitu pendapatan perkapita, dukungan sosial, hidup yang sehat, kebebasan sosial, kedermawanan dan level korupsi. Tahun 2016 PBB lebih menyoroti kebahagiaan sebagai sarana untuk membuat masyarakat lebih sehat dan efisien.
Ada beberapa hal menarik jika mencermati daftar peringkat negara bahagia di dunia tahun 2016. Mulai dari negara-negara di semenanjung Skandinavia dan nordik di wilayah utara benua Eropa yang semua masuk 10 besar. Denmark (1), Islandia (3), Norwegia (4), Finlandia (5) dan Swedia (10). Ini luar biasa.

Saya merasa heran dengan posisi Israel, negara zionis itu berada dperingkat 11 di atas Amerika Serikat (13), Jerman (16), Inggris (23) dan Prancis (32). Saya juga heran kenapa Kostarika, negara kecil di Amerika Tengah (14) dan Puerto Rico, negara di laut Karibia (15) berperingkat lebih baik dibanding Jerman (16), Inggris (23), Prancis (32), Rusia (56) dan negara yang lebih maju lainnya.

Sementara lima Negara peringkat terbawah adalah Benin (153), Afganistan (154), Togo (155), Syiria (156) dan Burundi (157)

PBB mulai melakukan penelitian tentang kebahagiaan inipada tahun 2012 sebagai bentuk dukungan pertemuan PBB tentang kebahagiaa dan kesejahteraan. Setelah laporan hasil penelitian pertama kali keluar, beberapa negara seperti Equador, Skotlandia dan Uni Emirat Arab langsung merespon dengan membuat kementerian baru bernama Kementerian Kebahagiaan.

Bagaimana dengan Indonesia, apakah juga akan merespon dengan membuka kementrian baru agar peringkat kebahagiaan Indonesia naik?

Sumber Referensi:
-       Koran Sindo
-       kompas com
-       adichanel net

Tuesday, March 29, 2016

Cara Terbaik untuk Menulis adalah Menulis


Inginnya menulis setiap hari namun seringkali terhambat oleh beberapa sebab. Mulai dari kesibukan kerjaan kantor maupun kerjaan rumah, bingung mau nulis apa, lagi nggak ada mood, hingga rasa lelah, ngantuk dan malas. Ujungnya gagal menulis. Celakanya hal itu sering tidak disadari, tahu-tahu sudah seminggu bahkan lebih tidak menulis.

Akibatnya otot dan syaraf menulis pun menjadi kaku. Tak heran jika saat hendak menulis lagi terasa berat. Ibarat pemain bola yang lama tidak main. Butuh waktu untuk menemukan kembali performa terbaiknya.  

Kita semua telah tahu begitu teorinya. Namun dalam praktiknya tidak jarang seseorang yang sudah punya niat ingin menulis menghadapi hambatan seperti yang telah disebutkan. Karena itu yang dibutuhkan oleh orang yang mengalami hambatan tersebut adalah solusi, buka teori. Kalau begitu, lantas apa solusinya?

Saya teringat kata-kata atau tepatnya kalimat Pak Mario Teguh, salah seorang motivator Indonesia. “Cara terbaik untuk memulai adalah mulai,” katanya. Dari kalimat tersebut bisa diturunkan menjadi, “cara terbaik untuk menulis adalah menulis.” Ah, itu malah terlalu filosofis kedengarannya, lebih sulit lagi dibanding teori.

Ya, bisa jadi demikian. Tapi bukan berarti tidak bisa dipraktikan. Melalui tulisan ini, saya sedang mempraktikkan apa yang disampaikan oleh Pak Mario Teguh itu. Saat kita mau menulis dan menghadapi berbagai hambatan, maka yang muncul adalah alasan. Saya masih banyak pekerjaan kantor yang harus diselesaikan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan, lagi nggak ada mood, dan sebagainya.

Cara untuk melawan semua hambatan itu adalah dengan menulis. Menulis apa saja, menulis sekenanya. Bagus atau tidak, dibaca orang atau tidak, urusan belakangan. Kalau pun tulisan kita tidak bagus dan tidak ada yang membaca, biarkan saja. Paling tidak kita telah melemaskan kembali otot dan syaraf menulis. Dengan cara ini, kita akan kembali menemukan performa terbaik kita dalam menulis.

Salam Menulis.

Tuesday, March 22, 2016

Transportasi Konvensional vs Transportasi Aplikasi

Hari ini, hampir semua Koran memuat berita tentang demo yang terjadi kemarin, Selasa (22/3/2016) di Jakarta. “Jakarta kacau balau kemarin. Transportasi umum nyaris lumpuh menyusul asi demonstrasi rbuan sopir taksi dan angkutan lainnya di berbagai titik.” Begitu yang ditulis Koran Sindo edisi Rabu (23/3/2016).

Begitu juga dengan berita-berita di televisi. Sejak kemarin siang hingga pagi tadi masih mengulas tetang aksi demo yang terjadi kemarin di Jakarta. Ribuan sopir taksi dan angkutan umum berdemo agar pemerintah menertibkan transportasi berbasis online. Pengemudi angkutan umum merasa ada ketidakadilan. Mereka harus mematuhi peraturan yang ada, sementara transportasi online bebas tanpa aturan termasuk dalam hal menentukan tarif.

Jadilah demo kemarin sebagai perlawanan antara transportasi konvensional vs transportasi online. Walau banyak yang tidak sepakat dengan hal itu. Salah satu pengurus DPP Organda berpendapat bahwa yang mereka tuntut bukan tenologi aplikasinya. Perkembangan teknologi itu tdak bisa dicegah dan dihentikan. Yang mereka tuntut adalah kesetaraan. Jika Transportasi konvensional diatur dengan Undang-undang, maka transportasi berbasis online juga seharusnya demikian.  

Sebenarnya demonstrasi yang yang dilakukan dengan tertib untuk menyampaikan sebuah tuntutan itu boleh-boleh saja. Sayangnya dalam aksi demo kemarin, terjadi kericuhan sehingga aksi yang niat awalnya baik menjadi anti klimak.

Masyarakat sebagai konsumen hanya menginginkan transortasi dengan pelayanan baik, aman dan tarif yang murah tentunya. Karena itu masyarakat bersikap netral saja saat terjadi demo. Namun begitu melihat demo berlangsung ricuh, masyarakat pun menjadi tidak simpati lagi.

Bahkan sampai ada yang tidak respek lagi dengan sebuah perusahaan taksi yang selama ini punya reputasi bagus, namun rusak oleh perilaku para pengemudinya saat demo. Semoga saja pemerinah segera bertindak membuat regulasi untuk transportasi berbasis aplikasi. Sehingga permasalahan transportasi yang terjadi saat ini bisa segera teratasi.

Monday, March 14, 2016

Dari Blog Gado-gado Menuju Niche Blog



Saya mengenal blog seiring mulai kenal dengan internet di tahun 2006. Setelah tahu bagaimana membuka internet, membuat email dan memanfaatkan google, selanjutnya saya belajar tentang blog. 

Tujuan utama dan pertama saat itu adalah memanfaatkan blog sebagai sarana untuk berlatih menulis. Karena baru belajar menulis tak heran jika blog pertama yang saya buat ini isinya beragam topik alias blog gado-gado.

Saya tidak peduli dengan tips dari bloger senior yang menyarankan agar membuat blog dengan satu tema atau topik tertentu. Dengan mengusung tema tertentu, blog  akan mudah dikenali oleh mesin pencari atau search engine seperti google. Hal itu akan menyebabkan banyaknya pengunjung. Keuntungan lainnya adalah si bloger akan dikenal sebagai pakar ata ahli di bidang tersebut.

Begitu juga dalam dunia tulis menulis. Banyak penulis senior yang menyarankan agar penulis pemula menulis topik atau tema tertentu. Tips atau saran ini juga untk sementara saya abaikan. Saya merasa tertarik dengan beragam hal yang bisa ditulis. Bahkan saya berniat menjadi penulis aliran generalis, yaitu penulis yang menulis beragam tema. Begitulah semangat seorang penulis pemula. Maka jadilah blog saya seperti ini, isinya macam-macam seperti gado-gado.  

Seiring perjalanan, saya mulai menyadari pentingnya membuat blog dengan satu tema tertentu. Orang menyebutnya sebagai blog khusus atau Niche Blog. Insya Allah ke depan saya akan membuat blog khusus atau niche blog. Karena saya punya minat dan ketertarikan dengan beberapa tema, maka saya membuat beberapa blog. Tiap-tiap blog saya buat dengan tema tertentu. Saat ini masih dalam proses. 

Sementara blog yang ini tetap saya pertahankan sebagai blog gado-gado.

Salam Nge-Blog.

Sumber Gambar: www.socialstrand.com

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...