Kalau mengeluh itu baik adanya, bisa jadi kita seharian mengeluh terus. Mulai dari berangkat ke kantor, jalanan macet, melihat pengguna jalan lain yang masa bodoh, tidak peduli, wajar kita mengeluh. Sesampai di kantor, mendapati rekan kerja yang kurang kooperatif, pelanggan yang complain, wajar juga jika kita mengeluh.
Namun mengeluh itu suatu sikap atau tindakan yang negatif dan tak ada gunanya. Toh jika mengeluh, apa segala persoalan akan selesai? Tidak. Jadi, dari pada mengeluh lebih baik mencari jalan keluar dari masalah yang sedang kita hadapi.
Beberapa hari mengawali tahun baru 2012, kesibukan langsung menyambut saya. Lagi-lagi, saya kembali terperangkap dalam rutinitas kantor yang tak berujung. Berangkat pagi, pulang petang, sesampai di rumah, tenaga habis, loyo. Kalau sudah begini caranya setiap hari, sayapikri wajar-wajar saja jika saya mengeluh. “Huh, di kantor sibuk terus setiap hari, capek rasaya. Terus kapan saya bisa menulis?”
Padahal, saya berkeinginan menjadi penulis. Saya telah menyadari, betapapun baiknya prestasi kerja, karir saya sudah mentok. Jalan satu-satunya untuk mencapai puncak karir adalah dengan menjadi penulis.
Karena mengeluh bukan solusi, maka saya berusaha menghindari dan melawannya. Sambil melepas lelah usai sholat Maghrib, saya menulis dua tiga alinea. Dengan berbekal segelas kopi, saya menulis melawan lelah dan keluh kesah.
No comments:
Post a Comment