Thursday, May 12, 2016

Mengenang Kembali Empat Pahlawan Reformasi


Saat ini kita semua bisa menikmati udara demokrasi di negeri tercinta Indonesia. Demokrasi yang bukan sekadar dalam Pemilu, Pilkada maupun Pilpres. Namun demokrasi yang juga memberikan kebebasan setiap warganya untuk berbicara dan menyampaikan pendapat.

Sekarang siapa saja boleh ngomong politik di warung kopi. Sebuah kondisi yang berbeda dengan jaman Orde Baru. Saat rezim Orde Baru masih berkuasa, orang ngomong harus ekstra hati-hati. Jika berani ngomong sembarangan, bukan tak mungkin besok hari orang tersebut tinggal nama.    

Perjuangan menuju Reformasi yang kemudian melahirkan demokrasi tidaklah mudah. Para mahasiswa khususnya turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi beberapa hari. Aksi mereka didukung oleh beberapa tokoh reformasi seperti Amin Rais, Gusdur, Nurkholis Madjid, MH Ainun Najib dan beberapa tokoh lainnya.

Perjuangan para mahasiswa yang tak kenal lelah bahkah penuh dengan tumpahan darah akhirnya membuahkan hasil.  Hari Kamis, 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia. Rezim Orde Baru tumbang dan lahirlah Orde Reformasi.

Bicara Orde Reformasi tak bisa dilepaskan empat sosok mahasiswa Universitas Trisakti yang gugur saat melakukan demonstrasi. Mereka adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie dan Herry Hertanto. Mereka gugur tertembus peluru aparat keamanan saat melakukan aksi damai, tanggal 12 Mei 1998 di halaman kampus Universitas Trisakti Grogol Jakarta Barat.

Untuk mengenang kembali jasa mereka dalam memperjuangkan reformasi, berikut data keempat mahasiswa Trisakti itu.

1. Elang Mulia Lesmana



Elang Mulia Lesmana adalah seorang mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta, Fakultas Arsitektur angkatan 1996. Mahasiswa yang dinekal sebagai sosok yang pandai dan ceria itu lahir di Jakarta, 5 Juli 1978.  Elang Mulia Lesmana wafat di Jakarta, 12 Mei 1998 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.

2. Hafidhin Royan



Hafidhin Royan adalah mahasiswa Teknik Sipil Universitas Trisakti – Jakarta angkatan 1995. Lahir di Bandung, 28 September 1976, anak keempat dari lima bersaudara. Dia juga anak laki-laki satu-satunya dari pasangan Ir. H. Enus Yunus dan Ir. Sunarmi. Hafidhin Royan wafat di Jakarta, 12 Mei 1998 dan dimakamkan di Sirnagalih – Padasuka – Bandung.

3. Hendriawan Sie



Hendriawan Sie lahir di Balikpapan, 3 Maret 1978. Dia adalah anak tunggal dari pasangan Hendrik Sie dan Karsiah. Dia adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 1995. Hendriawan Sie wafat di Jakarta, 12 Mei 1998 dan dimakamkan di TPU  Islam Al Kamal – Jakarta Barat.

4. Herry Hertanto



Herry Hertanto adalah seorang mahasiswa Fakultas Teknlogi Industri Universitas Trisakti angkatan 1996. Dia adalah anak laki-laki satu-satunya dari tiga bersaudara. Dia dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan tidak pernah merepotkan orang tua. Herry Hertanto wafat di Jakarta, 12 Mei 1998 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir – Jakarta.

Keempat mahasiswa yang gugur saat memperjuangkan reformasi akhirnya mendapat kehormatan dari pemerintah  dan mendapat Gelar Pahlawan Reformasi. Hal itu berdasarkan Keppres No. 057/TK/2005, tanggal 15 Agustus 2005.  Saat peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-60, 17 Agustus 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menganugerahkan Bintang Jasa Pratama kepada mereka. 

Pada tanggal 9 Mei 2015, Universitas Trisakti meresmikan nama Pahlawan Reformasi, Elang Mulia Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie dan Herry Hertanto sebagai nama jalan di dalam kampus Nagrak, Jl. Rafei-Alternatif Cibubur, Km 6, Kelurahan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri – Bogor.

Daftar Referensi:
1. id.wikipedia
2. penebar-swadaya.net
3. kompasiana

No comments:

Post a Comment

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...