Monday, May 07, 2018

Pesan dari Bogor untuk Dunia


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia atau High Level Consultation of World Muslim Scholars On Wasatiyat Islam (HLC-WMS)  diadakan di Bogor, 1 – 3 Mei 2018. KTT tersebut dihadiri oleh para ulama dunia termasuk Imam Besar Al Azhar Kairo Mesir, Ahmad Muhammad ath-Thoyyib. Turut hadir juga Imam dan Khatib Masjidil Haram, Syaikh Shaleh Abdullah Humaid.

Presiden RI Joko Widodo membuka KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia Istana di Bogor, Selasa 1 Mei 2018.  Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup KTT tersebut di Isana Wakil Presiden Jakarta, Kamis,  3 Mei 2018.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama Dunia atau High Level Consultation of World Muslim Scholars On Wasatiyat Islam (HLC-WMS), yang berlangsung selama tiga hari menghasilkan pesan Bogor atau Bogor Message. 


Empat isi Pesan Bogor yang dihasilkan dari KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia yaitu;
Pertama, mengaktifkan kembali paradigma Wasathiyah Islam sebagai ajaran Islam Pusat yang meliputi tujuh nilai utama. Tujuh nilai utama tersebut yakni 
(1) Tawasuth (tengahan), 
(2) I’tidal (adil proporsional),
(3) Tasamuh (toleransi),
(4) Syura (musyawarah),
(5) Islah (membangun dan perdamaian),
(6) Qudwah (keteladanan utama), dan
(7) Muwatonah (keberbangsaan).

Kedua, menjunjung tinggi nilai-nilai paradigma Wasathiyah Islam sebagai budaya hidup secara individual dan kolektif, dengan melambangkan semangat sejarah peradaban Islam. 

Ketiga, memperkuat tekad untuk membuktikan kepada dunia, bahwa umat Islam sedang mengalami paradigma Wasathiyah Islam dalam semua aspek kehidupan.

Keempat, mendorong negara-negara Muslim dan komunitas untuk mengambil inisiatif untuk mempromosikan paradigma Wasathiyah Islam, melalui Fulcrum (poros) of Wasathiyah Islam, dalam rangka membangun Ummatan Wasatan, sebuah masyarakat yang adil, makmur, damai, inklusif, harmonis, berdasarkan pada ajaran Islam dan moralitas.

Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Antar Peradaban (UKP – DKAAP) Prof. Din Syamsudin berharap agar gerakan penyebaran Islam moderat tidak berhenti seusai KTT Ulama dan Cendekiawan tersebut. 

Din berharap agar pesan Bogor terus bergaung dan menular ke tempat lain ke seluruh dunia, Islam penengah dapat menjadi solusi dalam memperbaiki citra Islam yang kerap disamakan dengan kekerasan. Padahal sejatinya Islam adalah agama yang damai dan toleran.

Din juga berharap, gerakan ini dapat menjadi upaya revitalisasi pandangan dunia terhadap Islam. Terlebih gerakan menyebarkan Islam Wasyathiyah ala Indonesia saat ini memiliki jaringan yang lebih baik sejak KTT Ulama dan Cendekiawan digelar. 

Semoga, pesan Bogor membawa kedamaian dunia. Aamiin.

Sumber Referensi:
- Republika.co.id
- Merdeka.com
- Tribunnews.com
- Antaranews.com

No comments:

Post a Comment

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...