Thursday, March 20, 2014

Agar Kita Tidak Merugi



Jum’at, 14 Maret 2014 minggu lalu. Saat itu, hari masih pagi namun ngantuk sudah datang menyapa. Karena itu  tidak ada pilihan lain kecuali minum kopi sambil melakukan aktifitas rutin di kantor.  

Usai minum kopi, lumayan segar dan mata tidak kreyep-kreyep lagi. Namun entah kenapa,  rasa kantuk itu kembali datang. Kalau sudah begini kondisinya, berarti ada something wrong. Mungkin saat itu badan lagi kurang sehat.

Sholat Jum’at menjelang tiba. Lima belas menit sebelum itu saya berangkat menuju Masjid Baiturrohmah, RS Sari Asih Ciputat.  Bersama dua orang teman, saya berjalan kaki menuju Masjid yang jaraknya kurang lebih 300 m dari tempat kerja. Suasana nyaman Masjid Baiturrohmah RS Sari Asih Ciputat menyambut para jamaah untuk melaksanakan ibadah Sholat Jum’at.


Sebelum Khotbah dimulai, rasa kantuk kembali menyerang. Suasana nyaman Masjid menambah daya serang kantuk itu. Saya pun berada pada posisi yang berat menahan dan melawan rasa kantuk. Khotbah Jum’at dimulai. Khotib mengupas surah Al ‘Asr. Sebenarnya, saya sudah sering mendengar pembahasan serupa, namun tetap saja menarik. Apalagi gaya dan cara Khotib mengupas begitu semangat, enak dan menarik. Sampai-sampai rasa kantuk saya hilang dengan sendirinya hingga Sholat Jum’at usai.

Bismillahirrohmaanirrohiim. Wal ‘asri. Innal insaana lafi khusrin. Illal ladzina aamanuu wa’amilus solihaati wa tawaasaubil haqqi wa tawaasau bissaubri. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran. (QS. 103: 1-3) 

“Jadi Allah dengan bersumpah mengingatkan kepada kita semua bahwa manusia itu benar-benar dalam kerugian. Namun Allah memberikan solusi agar manusia tidak mengalami kerugian tersbut. Solusinya yaitu, 1. Beriman. Namun tidak cukup orang hanya mengaku-ngaku beriman. Iman itu harus dibuktikan. Jika iman itu sebuah konsep yang abstrak, maka hal itu harus dibuktikan dengan perbuatan yang nyata, yakni alam soleh. Jadi solusi yang ke 2. Adalah amal soleh. 3. Saling berpesan dengan kebenaran, dan 4. saling berpesan dengan kesabaran. Jika kebenaran adalah sebuah prinsip, maka kesabaran adalah sebuah strategi. Prinsip tanpa strategi akan mudah dipatahkan, sedangkan strategi tanpa prinsip akan membuat kita dinjak-injak orang. Karena itu, dalam memperjuangkan sebuah prinsip dibutuhkan strategi. Dalam memperjuangkan kebenaran, harus dengan kesabaran,” begitu Khotib berpesan.

No comments:

Post a Comment

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...