Siapa pun kita dan di
manapun berada, bersikaplah objektif. Jika ada tetangga yang meanyakan tentang
seseorang atau sesuatu, sampaikanlah informasi yang kita miliki secara
objektif. Apa adanya namun sesuai dengan fakta dan data yang kita punya. Jika
ditanya tenang sesuatu yang kita tidak tahu lebih baik katakana saja, tidak
tahu. Jangan mengarang-ngarang sendiri.
Jika kita seorang
karyawan di sebuah perusahaan dan atasan kita menanyakan berbagai hal, jawablah
secara objektif. Jika yang ditanya tentan profil seseorang (karyawan lain)
jawablah secara objektif. Kelebihan dan kekuranannya, kebaikan dan
kejelekannya. Jangan hanya kebaikan dan kelebihannya saja. Atau hanya keburukan
dan kekurangannya saja.
Karena pada hakekatnya
semua orang itu sama, ada kelebihan ada juga kekurangan. Siapa pun, semua saja.
Tidak ada orang yang hanya punya kekurangan tanpa punya kelebihan. Begitu
sebaliknya tak seorang pun yang hanya punya kelebihan tanpa cacat dan
kekurangan. Supermen dan Ultramen hanya ada dalam cerit fiksi.
Jangan juga menilai
sesuatu atau seseorang atas dasar kategori atau kelompoknya. Misalnya, (mohon
maaf), semua orang Sumatera Utara itu sikanya keras dan kasar, semua orang Jawa
itu sikapnya halus dan lembut. Faktanya saya punya banyak teman orang Sumut
yang punya halus dan lembut bahkan melebihi orang Jawa. Sebaliknya, saya juga
banyak teman orang Jawa yang justru punya perangai yang keras dan kasar.
Begitu juga ketika
menilai seorang karyawan di sebuah organisasi. Tidak bijak menilai seorang
karyawan atas dasar senior atau junior. Karyawan senior itu sulit diatur dan
sering membangkang. Sementara karyawan yunior itu nurut dan gampang diatur. Belum tentu
demikian. Masih ada karyawan senior yang nurut, sebaliknya tidak sedikit
karyawan yunior yang tidak patuh dan taat peraturan.
Akan jauh lebih bijak
jika menilai seorang karyawan itu dari sikap dan kinerja masing-masing karyawan
secara objektif. Pasti setiap karyawan punya kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Karyawan senior ada yang berkinerja baik, ada juga yang kurang.
Begitu sebaliknya, karyawan baru pasti tidak semua berkinerja baik, ada juga
yang kurang.
Sebaiknya hindari
menilai seseorang, siapapun itu hanya atas dasar gossip dan rumor belaka.
Nilailah seseorang itu secara objektif sesuai fakta dan data yang ada. Karena objektif
adalah bagian dari ahlakul karimah, akhlak mulia yang telah dicontohkan oleh Nabi
kita Muhammad SAW. Jika kita mengaku sebagai pengikut Nabi, maka Objektiflah!
No comments:
Post a Comment