Sunday, June 17, 2012

Untuk Apa Menulis?

Sejak kelas satu sekolah dasar kita sudah mulai belajar membaca dan menulis. Setelah bisa membaca dan menulis,  berlanjut ke pelajaran yang lain mulai dari Pendidikan Agama, Bahasa, IPA, IPS, Matematika dan sebagainya. Hal itu terus berlanjut hingga SMP, SMA  dan Perguruan Tinggi. Setiap hari dalam kegiatan belajar, tak lepas dari aktifitas membaca dan menulis. Namun kebanyakan kita lupa akan arti penting membaca dan menulis itu sendiri.

Kita hanya belajar isi materi sebuah mata pelajaran atau mata kuliah. Namun kita tidak pernah menyadari bahwa materi yang kita pelajari itu adalah hasil olah membaca dan menulis. Tanpa aktifitas menulis, tak mungkin seorang pelajar atau mahasiswa bisa mempelajari sebuah ilmu pengetahuan. Buku pelajaran atau modul mata kuliah ada dan bisa dibaca karena ada yang menulis.

Demikian juga dengan Koran, tabloid, majalah dan bahan bacaan lainnya. Semua ada karena ada yang menulis. Dari situ sudah sangat jelas peran penting seorang penulis. Namun sangat jarang orang yang menyadari hal itu. Karena itu, jarang pula orang yang mau terjun ke dunia tulis-menulis. Sangat sedikit orang mau berkarier sebagai penulis. Maka tak heran kalau Bambang Trim, seorang penulis dan editor senior mengatakan dalam bukunya, Karier Top sebagai Penulis, bahwa karier penulis termasuk karier yang lowong di Indonesia.

Apakah menulis hanya sebagai karier untuk mendapatkan tujuan secara ekonomis semata? Tentu tidak. Banyak tujuan dan manfaat lain dari kegiatan menulis misalnya sebagai salah satu dokumentasi sumber sejarah, membangun peradaban dan lain sebagainya.    

Berikut adalah beberapa pendapat dari beberapa tokoh tentang tujuan dan manfaat dari menulis. Menurut Arswendo Atmowiloto dalam bukunya, Mengarang itu gampang. Kenapa Mengarang? Ruang lingkupnya mendasar. Rasanya tak ada kegiatan selama ini yang bisa dipisahkan dari baca-tulis. Tidak hanya untuk bisa mengarang dalam pengertian umum: cerita pendek, novel, drama atau puisi. Melainkan juga bisa menjadi wartawan, korektor, penerbit, perancang teks iklan, penulis lirik lagu atau menulis surat lebih baik. Semua bersumber pada karang-mengarang. Dan itu gampang.

Caryn Mirriam-Goldberg, Ph.D, dalam bukunya, Daripada Bete, Nulis Aja!,  menyampaikan 12 alasan mengapa menulis, yaitu:
  1. Menulis membantu menemukan siapa dirimu
  2. Menulis dapat memabantumu percaya diri dan meningkatkan kebanggaan
  3. Saat menulis, kamu mendengar pendapat unikmu sendiri
  4. Menulis menunjukkan apa yang dapat kamu berikan pada dunia
  5. Dengan menulis, kamu mencari jawaban pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan
  6. Menulis meningkatkan kreativitas
  7. Kamu dapat berbagi dengan orang lain melalui kegiatan menulis
  8. Menulis memberimu tempat untuk melampiaskan amarah/ketakutan, kesedihan, dan perasaan menyakitkan lainnya
  9. Kamu dapat membantu menyembuhkan diri dengan menulis
  10. Menulis memberimu kesenangan dan cara mengungkapkan
  11. Menulis membantumu lebih hidup
  12. Kamu dapat menemukan impianmu melalui menulis
Sedangkan menurut Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Solahuddin Wahid menyampaikan bahwa menulis itu melatih kita berpikir logis. Menulis juga membuat kita terbiasa menyampaikan isi pikiran dengan jernih, runtut. Demikian pendapat Gus Solah, panggilan Solahuddin Wahid, sebagaimana dimuat di rubrik Nama dan Peristiwa, Harian Kompas, Selasa, 12 Juni 2012. Karena itu, adik kandung mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid  mengharapkan agar para santrinya tidak hanya jago ngomong tapi juga harus jago menulis.

Anda punya tujuan lain dalam menulis? Tidak masalah dan tidak ada yang salah. Tetap semangat dan lanjutkan untuk menulis.

No comments:

Post a Comment

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...