Friday, December 23, 2016

Mengapa Mudah Termakan Hoax?

Waspadalah! PKI akan Bangkit Lagi di Indonesia.

Beberapa tanda-tanda kalau PKI akan bangkit kembali di Indonesia. Waspadalah! Uang baru keluaran Bank Indonesia mirip Yuan, mata uang China. Bahkan ada logo Palu Arit pada uang kertas seratus ribuan yang baru.  Sebarkan!

Anda Percaya dan kemudian anda ikut menyebarkannya?

Terbukti telah banyak orang yang termakan berita Hoax seperti itu. Ada yang baru membaca judulnya saja, sudah percaya dan langsung ikut menyebarkannya. Bagaimana tahu data dan sumbernya dari mana, isi beritanya saja belum dibaca. Namun karena merasa cocok dan sependaat maka langsung percaya dan ikut menyebarkannya.

Mengapa bisa merasa cocok dan sependapat dengan sebuah berita tersebut?

Jika dicermati maka hal itu tak lepas dari kontestasi Pilpres 2014 lalu. Saat masa kampanye kedua tim sukses masing-masing mengerahkan segala daya dan upayanya. Tak terkecuali dengan cara Black Campagne. Kalau perlu membunuh karakter calon lawan.

Salah satu dari sekian banyak Black Campagne adalah berita tentang salah satu calon yang konon dikabarkan sebagai PKI. Saat masa kampaye, ada isu kalau kakek Jokowi adalah PKI, komunis. Ketika pada akhirnya Jokowi yang menang, maka pihak lawan dalam hal ini Pendukung Prabowo, rupanya masih menyimpan rasa dendam.

Sebenarnya Prabowo sendiri sebagai calon presiden yang kalah sudah legowo dan menerima hasil pilpres sejak putusan MK. Dalam beberapa kali pernyataan dan juga pertemuannya dengan Jokowi, sikap Prabowo sudah sangat jelas. Legowo dan sangat menghormati Jokowi sebagai Presiden terpilih. Namun tidak demikian dengan para pendukungnya. Sakit hati mereka rupanya sulit disembuhkan.

Obat yang bisa menenangkan (smentara) mereka adalah berita yang berisi kejelekan Jokowi dan pemerintahannya. Tidak peduli berita itu benar atau tidak. Jika itu menyudutkan Jokowi dan pemerintaannya, tetap dianggap benar adanya. Dengan serempak mereka mempercayai dan menyebarkan berita itu.

Kondisi mereka yang sakit (hati), dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan, baik politik maupun materi. Kepentingan politik dimiliki oleh kelompok yang anti atau lawan politik Jokowi. Target jangka pendek mereka adalah melegitimasi pemerintahan Jokowi. Target jangka menenangah dan panjang adalah menurunkan elektabilitas Jokowi. Dengan begitu mereka akan lebih mudah mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019.

Kepentingan materi dimiliki oleh para internet marketer. Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa internet marketing saat ini sedang booming. Salah satu internet marketing adalah Pay per Click (PPC). Semakin banyak yang meng-klik sebuah artikel atau berita, semakin banyak dollar didapat. Tentu secar agama uang mereka tidak syar’i karena diperoleh dengan cara menyebarkan berita bohong. Tapi apa peduli mereka, karena mereka hanya menginginkan uang.

Sebenarnya berita Hoax juga melanda pendukung Jokowi. Misalnya ada berita yang selalu menyanjung dan memuji pemerintahan Jokowi. Namun jika diamati Hoax yang melanda pendukung Jokowi itu sedikit. Mungkin karena banyak orang yang lebih kritis sehingga mereka  hati-hati. Lama-lama berit hoax yang menyanjug dan memuji Jokowi tidak laku.

Jadi mungkin karena sakit jagoannya kalah, mereka kehilangan rasionalitas dan sikap kritisnya. Mereka tidak bisa rasional lagi menyikapi sebuah berita. Mereka juga tidak lag kritis terhadap sebuah berita yang belum tentu kebenarnnya dan entah dari mana sumbernya.

Bagaimana cara mengatasi kondisi itu? Sebenarnya gampang, ikuti apa yang dilakukan jagoan mereka Prabowo Subianto. Iklas dan legowo. Kembali ke keseharian masing-masing, mencangkul, mengajar, menulis, angon bebek, menunggang kuda dan lain-lain.  

Selanjutnya, ya sabar sambil menunggu 2019.       


No comments:

Post a Comment

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...