Satadion baru berkapasitas
30 ribu penonton itu langsung bergemuruh saat sundulan Hansamu Yama Pranata
menghujam pojok kanan gawang Vietnam. Pendukung Timnas Indonesia di Stadion
Pakansari Cibinong Bogor itu langsung berdiri menyambut gol indah itu. Tak
terkecuali Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR Setya Novanto yang turut
menyaksikan laga semi final Piala AFF 2016 leg pertama, Sabtu (3/12/2016).
Perhatian publik sepak
bola Indonesia kemudian tertuju pada sosok pemain belakang, Hansamu Yama Pranata.
Sebenarnya publik sepak bola Indonesia tidak asing lagi dengan sosok pemain
yang satu ini. Berduet dengan M. Syahrul Kurniawan, Hansamu Yama Pranata
mengawal lini pertahanan Timnas U-19 yang berhasil menjuarai Piala AFF U-19
tahun 2013 silam.
Pemain kelahiran
Mojokerto Jawa Timur, 16 Januari 1995 itu mengawali karier sepak bola saat bergabung dengan
SSB Mojokerto Muda tahun 2010-2011. Pada tahun 2011-2013, pemain bertinggi
badan 180 cm itu bergabung dengan SAD (Siciedad Anonima Deportiva), sebuah
klub berisi pemain Indonesia berusia 17
ke bawah yang mengikuti Pelatnas di Uruguay.
Tahun 2013 Hansamu Yama
Pranata bergabung dengan Timnas U-19 di bawah pelatih Indra Sjafri untuk
mengikuti Piala AFF U-19. Saat itu Timnas Indonesia U-19 berhasil menjadi juara
setelah mengalahkan Vietnam di final melalui adu tendangan pinalti.
Hansamu Yama Pranata tampil
sangat baik dan lugas saat mejaga lini belakang Timnas U-19. Penampilannya yang
cemerlang itu membuat Pelatih Rahmad Darmawan memanggilnya untuk bergabung
dengan Timnas U-23 yang berlaga di SEA Games 2015 Myanmar.
Usai membela Timnas
U-23 di ajang SEA Games 2015 Myanmar, pemain yang dijuluki Alesandro Nesta
Indonesia itu menjadi incaran klub-klub Liga Indonesia. Namun pemain belakang
masa depan Indonesia itu akhirnya berlabuh di klub Barito Putra Banjarmasin.
Gol ke gawang Vietnam di
laga semi final leg pertama Piala AFF 2016 disebut-sebut sebagai gol penebus
dosa. Pasalnya dia sempat disalahkan banyak pihak lantaran mencederai Irfan Bachdim
saat sesi latihan di Karawaci Tangerang. Karena cedera itulah andalan lini
depan Timnas itu gagal membela Indonesia di AFF 2016.
Di Timnas senior untuk
Piala AFF 2016 Hansamu sebenarnya adalah pemain cadangan. Pelatih Alfred Riedl
lebih memilih Fahrudin Ariyanto dan Yanto Basna untuk berduet lini pertahanan. Namun
kedua center bek itu tak bisa tampil di semi final karena akumulasi kartu
kuning saat laga penyisihan.
Situasi itu memberi peluang
bagi Hansamu Yama Pranata untuk tampil di laga semi final leg pertama kontra
Vietnam. Pelatih Alfred Riedl akhirnya memilihnya untuk berduet dengan Manahati
Lestusen sebagai center bek menggantikan Fahrudin dan Yanto Basna.
Kepercayaan yang
diberikan Alfred Riedl dijawabnya dengan penampilan yang begitu lugas mengamankan
lini pertahanan Indonesia. Lebih dari itu, pemain berusia 21 tahun itu
membangkitkan semangat rekan-rekannya dengan golnya yang cantik pada menit
keenam ke gawang Vietnam.
Berkat gol Hansamu itu skuad Garuda Merah Putih semakin semangat bermain dan akhirnya mampu memenangkan pertandingan melawan Vietnam 2-1.
Berkat gol Hansamu itu skuad Garuda Merah Putih semakin semangat bermain dan akhirnya mampu memenangkan pertandingan melawan Vietnam 2-1.
Referensi: Dari Berbagai Sumber
No comments:
Post a Comment