Dahaga sepak bola
Indonesia untuk sementara terobati. Torabika Soccer Championship hadir bak
setetes embun. Jum’at, (29/4/2016) kompetisi sepak bola Indonesia secara resmi
dibuka oleh Panglima TNI Jend. TNI Gatot Nurmantyo yang mewakili Presiden Joko
Widodo. Pembukaan TSC dilangsungkan di Stadion Mandala Jayapura mempertemukan
tuan rumah Persipura vs Persija Jakarta.
Sedianya, upacara
pembukaan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo namun Jokowi datang
terlambat. Karena itu pembukaan dilakukan oleh Panglima TNI Jend. TNI
GatotNurmantyo. Presiden Jokowi baru datang saat pertandingan babak pertama
usai.
Pertandingan antara
Persipura vs Persija berakhir imbang dengan skor 1-1. Di tempat lain, tuan
rumah Semen Padang berhasil mengalahkan tamunya PSM Makasar 2-1.
Torabika Soccer
Chamiponship (TSC) adalah kejuaraan sepak bola berformat kompetisi di maa
setiap klu akan saling bertemu dalam laga home dan away. TSC 2016 dibagi dalam
dua kategori, TSC A dan B. TSC A diikuti 18 klub mantan peserta Liga Super
Indonesia. TSC B diikuti klub-klub mantan peserta Divisi Utama.
Pemerintah menunuk PT.
Gelora Trisula Semesta (GTS) yang dulu adalah PT. Liga Indonesia, sebagai
operator kompetisi. Dalam penyelenggaraan kompetisi, PT. GTS menggandeng
beberapa pihak, salah satunya adalah perusahaan kopi Torabika. Karena itulah
kompetisi secara resmi diberi nama Torabika Soccer Championship.
Kompetisi ini memang
sedikit mengobati dahaga insane sepak bola Indonesia pasca pembekuan PSSI oleh
Menpora dan Sanksi FIFA. Melalui sebuah Surat Keputusan (SK), Menpora
membekukan PSSI per 17 April 2015. Pembekuan ini otomatis mendatangkan sanksi
FIFA karena sesuai Statuta FIFA, pemerintah Indonesia dianggap melakuka
intervensi kepada federasi.
TSC hanyalah obat
dahaga sementara mengingat kompetisi tersebut tetap tida diakui FIFA sebelum
sanksi terhadap Indonesia dicabut. FIFA akan mencabut sanksi jika Menpora
mencabut SK Pembekuan terhadap PSSI.
Berbagai upaya telah
dilakukan semua pihak yang terlibat, terutama Menpora dan PSSI. Kedua pihak
juga telah melakukan pertemuan dan komunikasi dengan FIFA. Namun hingga kini,
perseteruan antara Menpora dan PSSI belum juga menemui titik terang.
Terakhir, Ketua Komite
Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Tohir dan Ketua Tim Ad Hock, Agum Gumelar menemui
Presiden FIFA di markasnya, Zurich, Swiss. Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga
telah berjanji bahwa persoalan PSSI akan selesai sebelum sidang FIFA di Meksiko
bulan Mei 2015.
Sebagai sebuah
kompetisi, TSC bukan hanya sekadar pelipur lara pecinta sepak bola Indonesia. Bergulirnya
TSC diharapkan menjadi momentum pemulihan sepak bola Indonesia. Insan sepak
bola Indonesia sangat berharap Menpora akan segera mencabut SK Pembekuan PSSI dan
itu otomatis akan diikuti pencabutan sanksi FIFA. Kondisi itu akan
menyelesaikan kekisruhan yang terjadi sekaligus memulihkan sepak bola
Indonesia. Semoga saja.
Foto: wartakota.tribunnews.com
No comments:
Post a Comment