Beberapa hari belakangan saya
sudah punya niat dan tekad untuk menulis setiap hari. One Day One Post atau One
Day One Page, satu hari satu halaman, sedina selembar, sedina kudu ngeblog, atau
apalah namanya. Intinya menulis setiap
hari. Namun pekerjaan itu tidak semudah membalikan telapan tangan. Butuh
perjuangan dan kerja keras.
Bagi orang yang belum terbiasa
menulis seperti saya, seringkali masih bergantung dengan mood. Kalau kata teman
kantor saya bilang tergantung angin. Jika angin sejuk behembus, suasana hati
menjadi senang dan tenang. Angin bertiup ke selatan dia ikut ke selatan, angin
bertiup ke utara dia juga terbawa ke utara.
Repotnya lagi kalau ada angin
puting beliung, dia masuk angin. Memang sudah banyak jamu anti masuk angin.
Masalahnya kalau sudah biasa dikerokin, tidak cukup hanya minum jamu anti masuk
angin. Harus dikerokin dulu, baru minum jamu anti masuk angin. Baru badan
terasa hangat, istirat, insya Allah sembuh dan sehat kembali.
Kembali ke One Day One Post. Hari ini saya kebagan tugas kantor sampai jam
dua siang. Setelah itu kesempatan untuk istirahat. Ngopi sore sambil nonton
tivi, buka-buka Koran sambil cari inspirasi untuk bahan menulis. Sampai malam
belum dapat juga ide apa yang mau ditulis.
Saya lihat jam sudah setengah
seuluh malam. Biasanya jam-jam seperti ini saya sudah siap-siap tidur. Namun
karena sudah niat dan tekad dengan program One Day One Post yang telah
dicanangkan untuk diri sendiri, saya paksa membuat tulisan. Saya nggak pikir
lagi untk mencari ide, tapi mulai saja menulis.
Sambil nonton Tukang Bubur Naik
Haji, saya menulis tulisan ini, One Day One Post, Sedina Kudu Ngeblog. Selamat
Malam, Salam Menulis.
Foto: sqolbu dot com
No comments:
Post a Comment