Setiap hari kita pasti dan selalu membaca. Mulai dari Koran, Buku, Laporan, hingga membaca tanda-tanda alam. Membaca satu macam koran saja bisa berlembar-lembar, lebih dari dua puluh halaman. Belum lagi kalau kita membaca lebih dari satu macam koran. Berapa lembar halaman koran yang dibaca, silakan hitung sendiri. Itu belum termasuk membaca buku, laporan atau pekerjaan di kantor, dan beraram kejadian di sekitar kita. Tidak terkecuali tanda-tanda alam. Pendek kata, banyak yang kita baca setiap hari.
Karena setiap orang dikaruniai akal dan fikir, maka setelah membaca pastilah tercetus ide, gagasan dan pemikiran. Membaca berita banjir yang melanda Jakarta dan pemojokan Jokowi oleh berbagai pihak, memicu pendapat; “Ini bukan salah Jokowi. Dia baru menjabat beberapa bulan. Lagi pula, siapa pun gubernurnya, tidaklah mudah mengatasi berbagai persoalan di Ibu Kota”.
Begitu pun ketika membaca tentang ramalan Suku Maya yang sudah ramai sejak satu dua tahun lalu. Bahkan ada filmnya, 2012. Menurut suku yang berdiam di wilayah selatan Meksiko itu, tanggal 21 Desember 2012 lalu adalah hari terakhir kehidupan dunia. Artinya, kiamat akan terjadi di hari itu. Berita itu sudah pasti membuat semua orang merenung, berpikir dan bertanya-tanya.
Sambil membolak-balik koran yang memuat berita itu, seorang teman bertanya tentang kemungkinan kebenaran ramalan itu. Saya menjawab dengan keyakinan bahwa itu tidak mungkin benar. Alasannya, sebagai umat muslim kita sudah berkeyakinan bahwa kiamat itu sudah pasti akan terjadi. Namun soal waktu dan kapan, tak seorang pun tahu termasuk Nabi Muhammad SAW sekalipun. Soal siapa yang tahu kapan terjadinya kiamat? Hanya satu yang tahu, Dia Yang Maha Tahu, Allah SWT. Alhamdulillah, kita sudah melewati hari itu.
Jadi begitulah, setiap hari kita membaca namun seringkali hilang tanpa bekas. Mungkin hasil membaca hanya sekadar menjadi bahan obrolan. Tentu hal itu bagus karena akan berkembang berbagai pemikiran dan memperluas wawasan. Namun kalau hanya sekadar obrolan, biasanya akan mudah lenyap dan menguap. Agar berbagai hal yang kita baca dan obrolkan tidak hilang begitu saja, maka harus ditulis. Karena itu, teruslah membaca namun jangan lupa, Menulis.
Salam Menulis.