Foto di samping adalah jalan dari rumah orang tua saya menuju perempatan jalan raya di desa Kembangan, kecamatan Bukateja, kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kembangan adalah desa kelahiranku, kampung halamanku. Desa itu terletak di arah tenggara dari kota Purbalingga.
Di sebelah timur berbatasan dengan desa Cipawon, di sebelah utara berbatasan dengan desa Majasari dan Kedungjati, serta di sebelah barat dengan desa Wirasaba. Di sebelah selatan mengalir sungai Serayu, dan di seberang sungai itu adalah wilayah kecamatan Purwareja Klampok kabupaten Banjarnegara.
Di sebelah timur berbatasan dengan desa Cipawon, di sebelah utara berbatasan dengan desa Majasari dan Kedungjati, serta di sebelah barat dengan desa Wirasaba. Di sebelah selatan mengalir sungai Serayu, dan di seberang sungai itu adalah wilayah kecamatan Purwareja Klampok kabupaten Banjarnegara.
Meski hanya sebuah desa kecil, namun letak kampungku cukup strategis. Jarak ke kota purbalingga hanya 15 km, ke kota purwokerto kurang lebih 40 km. Sementara ke Banyumas 20 km dan ke Banjarnegara kurang lebih 30 km. Pasar yang terdekat adalah pasar Bukateja yang berjarak 2,5 km dan pasar Purwareja Klampok yang berjarak 3 km. Di kedua pasar itu warga desa melakukan kegiatan perekonomian dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Desa itu dilalui jalan raya yang menghubungkan berbagai kota. Jalan itu membelah desa menjadi dua bagian, barat dan timur. Beberapa bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) jurusan Jakarta – Wonosobo, seperti Sinar Jaya, DMI dan sebagainya melintas di sana. Selain itu dilalui juga oleh bus antar kota seperti Purwokerto-Wonosobo dan Purwokerto-Semarang. Tak heran jika semakin hari desa itu semakin ramai saja. Apalagi di sekitar hari raya Idul Fitri, banyak kendaraan baik motor maupun mobil berplat nomor B berlalu-lalang di jalan itu.
Kalau saya pulang kampung, biasanya naik bus Sinar Jaya tujuan Wonosobo. Saya turun di perempatan desa Kembangan. Begitu turun dari bus, saya naik becak atau jalan kaki menyusuri jalan yang juga menuju Lapangan Udara Wirasaba. Dari perempatan ke rumah orang tua saya hanya berjarak kurang lebih empat ratus meter.
Jika berangkat dari Jakarta sore hari, maka tiba di kampung antara pukul 02.00 hingga 05.00, tergantung kondisi jalan dan jam keberangkatan. Jika berangkat pagi dari Jakarta, maka antara pukul 19.00 hingga 20.00 baru sampai di kampung. Namun jika berangkat pagi dari Jakarta maka bus hanya sampai di Purwokerto dan harus naik lagi bus jurusan Wonosobo.