الأربعاء، مارس 08، 2017

PROFIL PAK CECEP

Menjadi sopir jemputan sepintas tampaknya pekerjaan ringan dan gampang. Namun sesungguhnya pekerjaan itu tidaklah mudah dan ringan. Terlebih sopir antar jemput anak-anak TK. Bukan cuma sekadar rmengantar dan menjemput namun perlu bimbingan dan pelayanan. Selain perlu ketelatenan dan juga ekstra kesabaran.

Tanpa keikhlasan pekerjaan itu akan terasa berat. Itulah yang dilakukan Pak Cecep, sopir jemputan TK Islam Al Syukro Universal Ciputat.  Bahkan Pak Cecep melakukan pekerjaan itu dengan riang gembira. Anak-anak TK yang ikut jemputannya, dia perlakukan dengan penuh kasih sayang layaknya cucunya sendiri.


Di lingkungan tempat kerjanya di Perguruan Islam Al Syukro Universal Ciputat, Pak Cecep bukanlah sosok yang asing. Cecep Syahril nama lengkapnya, dikenal sebagai sosok yang ramah dan ringan tangan. Dia tak segan-segan mengerjakan pekerjaan yang bukan tanggung jawabnya seperti membersihkan sampah dan lain-lain. Ia juga suka membaca koran saat ada waktu senggang.

Usianya memang sudah tidak muda lagi. namun semangatnya tak perlu diragukan lagi. Baginya, usia bukan halangan untuk mengabdi. Demi kelancaran pekerjaannya, dia sudah sampai di kantor jam setengah enam. Setelah memanaskan mobil dan mempersiapkan segala sesuatunya, Pak Cecep meluncurkan APV warna silver pada jam enam pagi. Begitu rutinitas yang ia lakukan setiap hari, Senin hingga Jum’at.

Selain rajin bekerja, Pak Cecep juga dikenal sebagai orang yang rajin ibadah. Sesibuk apa pun pekerjaan, ia tak pernah lalai melaksanakan solat Dzuhur dan Ashar berjamaah. Bahkan sebelum waktu solat tiba, Pak Cecep sudah berada di Masjid Nururahman, masjid yang berada di belakang kantor, tempat ia bekerja. Tak jarang ia pula yang memimpin sholat Dzuhur dan Ashar berjamaah di masjid itu.


Sebelum bekerja sebagai sopir jemputan di Sekolah Islam Al Syukro, dia pernah bekerja sebagai sopir di PTPN VIII wilayah Jawa Barat dan Banten. Banyak pengalaman yang dia dapatkan saat bekerja di salah satu BUMN milik pemerintah di bidang perkebunan itu.

Masuk PTPN tahun 1970 dengan status Non Staf (NS), Pak Cecep bekerja di bagian umum yang tugasnya antara lain mengontrol perkebunan dan menjaga keamanan. Ia hanya bertahan lima tahun melakoni pekerjaan itu. Karena ada perselisihan dan ketidakcocokan, Pak Cecep memilih mengundurkan diri pada tahun 1975.

Setelah itu Pak Cecep bekerja sebagai driver di perusahaan lain, sebuah perusahaan swasta. Ketekunan, keuletan dan kerajinannya bekera membuat dia sangat disenangi atasannya. Semua tugas yang diberikan atasan selalu dikerjakan dengan tuntas dan baik.

Suatu ketika di tahun 1980, dia bertemu salah seorang direksi PTPN VIII tempat dia bekerja sebelumnya. Setelah berbincang dan menanyakan kabar, direksi itu mengajak Pak Cecep untuk kembali bekerja di PTPN. Pak Cecep menerima tawaran itu dan menyanggupinya. Jadilah Pak Cecep bekerja kembali di PTPN sebagai driver khusus direksi. Pak Cecep mengabdi di PTPN VIII Bandung hingga masa pensiun tiba tahun 2002.

Setelah pensiun, Pak Cecep tidak mau ongkang-ongkang kaki di rumah. Semangatnya yang tinggi membuatnya mencari pekerjaan lagi. Ia menjadi sopir salah satu armada jemputan SD Islam Al Syukro milik Ibu Monica Sri Asih. Mobil yang Pak Cecep bawa yait L-300. Pekerjaan itu ia lakoni sejak tahun 2001 hingga 2006.

Setahun berikutnya ia mencoba melamar pekerjaan sebagai driver jemputan siswa khusus TK Islam Al Syukro. Alhamdulillah diterima. Pak Cecep bekerja sebagai driver TK Islam Al Syukro sejak Oktober 2007. Pada tahun 2012 Pak Cecep mendapat kesempatan untuk ibadah Umroh, fasilitas dari kantor PTPN. Itulah sosok Pak Cecep, salah satu karyawan senior di Perguruan Islam Al Syukro Universal Ciputat Tangerang Selatan. 

هناك تعليقان (2):

  1. Mampir Pak, baca postingan Profilnya...

    ردحذف
  2. Terima kasih Mas Ahmed Tsar Blezinky, sudah berkenan mampir ....

    ردحذف

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...