الاثنين، أكتوبر 31، 2016

BELAJAR NAIK KUDA

Entah kenapa tiba-tiba tetangga saya ingin belajar naik kuda. Tidak seperti biasanya jam lima pagi dia mengeluarkan motornya Beat barunya. Memanaskan mesin untuk persiapan berangkat ke kantor. Hari itu, tetangga saya baru mengeluarkan motornya jam enam pagi.
“Tumben belum berangkat Mas? tanya saya penasaran
“Enggak mas, hari ini saya cuti. Rencana, saya mau ke pacuan kuda, mas”
“Ke Pacuan Kuda? Ngapain Mas? tanya saya penuh keheranan
“Mau latihan naik kuda Mas, bukan untuk balapan, asal bisa naik dan mengendalikan saja, saya sudah seneng mas,” kata tetangga saya dengan mantap.


Pepatah bijak mengatakan bahwa hidup itu sesungguhnya sederhana, namun kitalah yang sering kali merumitkannya. Tuhan menciptakan manusia itu dengan tujuan yang sederhana, untuk beribadah kepada-Nya. Untuk bisa beribadah, manusia perlu hidup dan sehat. Agar bisa hidup, manusia perlu makan dan minum. Biar sehat manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sederhana.

Selain untuk beribadah kepada Sang Pencipta, manusia juga diwajibkan untuk berbuat baik terhadap sesama. Konon Nabi Muhammad ditugaskan Allah untuk memperbaiki akhlak manusia. Akhlah adalah perilaku manusia terhadap sesama. Bahkan sejatinya manusia bukan hanya diwajibkan berbuat baik terhadap manusia lain, tapi juga terhadap alam, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan. Itu sebabnya kita sering mendengar konsep rahmatan lil ‘alamiin.

Lantas, siapa yang bikin penyakit dengan mencampur formalin dan borak ke dalam makanan?  Kemudian siapa yang membuang sampah sembaranga? Siapa juga yang menebang pohon seenaknya? Siapa juga yang suka mengambil sesuatu atau barang yang bukan haknya?

Mereka semua adalah manusia. Sebagian karena termakan rayuan setan, sebagian lagi masuk perangkap setan. Karena itu, sebagai manusia kita memang dituntut harus ekstra hati-hati. Ingat kata Bang Haji Rhoma Irama, Perangkap Setan Celaka.

Sudah ditakdirkan, setan (maksudnya Iblis) memang sudah mengikrarkan diri untuk sepanjang hayat akan menggoda dan menjerumuskan manusia. Karena itu, kitalah sebagai manusia yang harus senantiasa hati-hati dan ekstra waspada terhadap bujuk rayu, godaan dan perangkap setan, iblis laknatullah.

Kembali kepada kesederhanaan. Cara untuk menyiasati godaan dan perangkap setan itu sejainya juga sederhana. Caranya? Kembali kita harus menengok tujuan Tuhan menciptakan kita, manusia? Jika ikuti itu, tugas kita hanya menyembah (beribadah) Allah dan tidak menyekutukannya, serta berbuat baik terhadap sesama manusia, dan alam sekitarnya.

Sayangnya praktiknya memang tidak semudah itu. Pasalnya, selain akal dan hati, Allah juga menganugerahkan kita manusia dengan nafsu. Kabar baiknya, dengan akal dan hati itulah manusia bisa mengendalikan nafsu. Namun seperti juga dengan kuda, untuk bisa mengendalikan nafsu, kita memang harus berlatih.

Salam,

Sumber Foto: artimimpi.web.id

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...