الثلاثاء، أبريل 30، 2019

Gadis Cantik dan Kelelawar



Di kampung saya, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dulu ada kantor PT Pertani (Persero). Entah sekarang. Kantor itu terletak di sisi timur jalan raya Kembangan, tidak jauh dari Balai Desa. Sementara di sisi barat jalan raya, hamparan sawah luas sejauh mata memandang.

Di belakang kantor itu, berdiri gedung besar, tingggi dan memanjang. Almarhumah nenek saya mengatakan itu namanya Padi Sentra.  Saya mengikuti ucapan itu tanpa pernah bertanya apa maksudnya dan kenapa namanya Padi Sentra.

Di sebagian gedung itu (dulu) ada mesin penggilingan padi. Jadi setiap warga atau petani yang ingin menggiling padi, bisa datang ke tempat itu. Saat saya masih SD dulu, saya suka ikut almarhum nenek untuk menggilingpadi di sana. Namanya masih anak-anak, asyik aja melihat dan mendengar deru mesin penggiling padi.

Sementara di bagian lain yang  lebih luas di gedung itu, berisi tumpukan karung. Saya tidak tahu isinya apa, mungkin beras barangkali. Terkadang saya juga menyaksikan banyak truk-truk parker di depan gedung itu untuk mengangkut karung-karung yang ada di sana. Hilir mudik truk datang dan pergi. Berkarung-karung padi diangkut dan dibawa pergi. Entah mau dibawa kemana?

Mengingat PT Pertani (Persero) dan Padi Sentra, ada dua hal yang  menarik bagi saya. Pertama, kantor PT Pertani Persero itu dipimpin oleh seorang Kepala Kantor (mungkin) atau apa. Biasanya dia orang dari pusat atau dari propinsi. Kepala kantor itu otomatis berkanktor dan tinggal di situ beserta keluarganya. Kepala kantor tentu akan berganti-ganti sesuai masa kerja atau masa jabatannya.

Suatu kali, kepala kantor Pertani itu mempunyai seorang putri dan besekolah di sana SD hingga SMP. Saya sudah mengamatinya sejak masih di SD. Itu artinya, saya memang sudah menjadi pengamat semenjak masih duduk di bangku sekolah dasar. Pengamat apaan? Ya, apa saja, macam-macam termasuk yang satu ini.

Sebagai putri seorang pejabat dan pendatang ya pasti cantik. Ya, di atas rata-rata. Nilai di angka tujuh lah. Kalau kata Bapak atau Ibu Guru mah di atas KKM. Apa itu KKM? Kriteria Kecantikan Minimal.
Meski itu sudah lumayan lama, saya masih inget nama gadis itu. Nama lengkapnya saya kurang tah. Namun gadis itu biasa dipanggil Ning, Mbak Ning.

Saat SMP, dia kakak kelas saya, di SMPN 2 Bukateja, yang sekolahanya kebetulan bersebelahan dengan kantor PT Pertani itu. Suatu kali, saya melihat dia bersama teman-temannya berseragam Pramuka. Entah kenapa, saat masa sekolah dulu, kalau melihat gadis cantik berseragam Pramuka kok terlihat lebih cantik? Entahlah.        

Kedua, adalah pemandangan yang indah dan menakjubkan saat senja menjelang. Meski saya jarang menyaksikan karena jarak rumah orang tua dengan gedung itu lumayan jauh. Namun  suatu kali saya pernah menyaksikannya.

Memandang hamparan padi yang mulai menguning. Mentari di ufuk perlahan mulai tenggelam. Lembayung jingga bergelayutan, menghias bibir-bibir langit. Angin senja di musim kemarau saat itu berembus, hiiihhh, dingin. Kuntul, Blekok dan Bondol beranjak dari sawah untuk pulang. Takjub.

Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari gedung Padi Sentra. Berbondong-bondong Kelelawar terbang dari gedung itu. Rupanya digedung tinggi itu, mereka tidur bergelayutan di siang hari. Saat senja tiba, mereka keluar dari kandang dan terbang, berkeliaran. Perlahan mereka menjauh dan menghilang, entah kemana. Sementara saya masih tetap berdiri dan terpana.

Kini, setiap senja tiba, dan melihat kelelawar-kelelawar terbang dan berkeliaran, saya teringat masa lalu, dan terbayang gadis cantik itu, yang kini entah di mana.

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...