Macam-macam cara orang menulis. Jika sudah sudah punya komputer atau laptop, tentu sangat enak dan mudah untuk menulis. Tinggal memindahkan apa-apa yang ada di pikiran ke komputer atau laptop. Umumnya orang menggunakan program pengolah kata MS Word. Meski ada juga yang suka menggunakan NotePage seperti yang dilakukan oleh Pak Udo Yamin Majdi, pendiri milis Wordsmartcenter. Jika menggunakan word suka macet, namun jika menulis di notepage, menulis jadi lancar mengalir, kata beliau. Aneh memang. Tapi itulah kenyataan. Di dunia ini memang banyak keanehan.
Bagi saya yang belum punya komputer atau laptop, biasanya menulis di lembaran kertas bekas yang biasa saya bawa dari kantor. Kertas bekas yang sebelah halamannya masih kosong. Di situlah saya mencorat-coret apa-apa yang ada di pikiran. Untuk menambah motivasi, saya biasanya menyediakan berbagai macam ballpoint dan spidol warna-warni yang saya miliki. Walau akhirnya yang dipakai hanya satu atau dua. Itu saya lakukan untuk sekadar variasi suasana yang terkadang mampu meningkatkan motivasi.
Kalau soal waktu dan tempat, bagi saya tidak terlalu masalah. Asal ada waktu yang senggang, saat itulah saya bisa menulis. Begitu pun dengan tempat. Memang kalau bisa memilih, saya cenderung memilih tempat yang sepi dan nyaman dari gangguan. Namun jika tidak ada pilihan, tak masalah.
Satu hal lagi yang terkadang bisa membangkitkan motivasi saya dalam menulis, yakni mendengarkan musik. Tentu musik yang sesuai dengan selera saya. Selain sesuai selera, musik juga dipilih sesuai dengan apa yang sedang ditulis. Jika menulis tentang berbagai pengalaman masa lalu, tentu cocok dengan musik-musik lawas. Jika sedang menulis thema motivasi, cocok dengan musik atau lagu-lagu yang bersemangat tentunya.
Bagaimana dengan musik dangdut? Itu juga salah satu musik kesukaan saya. Saya memang bukanlah orang yang fakatik terhadap musik tertentu. Musik pop, dangdut, campur sari, tarling, gending dan degung pun saya suka. Jangankan itu, musik minang, mandailing, dan lagu-lagu daerah dari berbagai pelosok nusantara juga saya suka.
Kembali ke soal menulis. Pendek kata, menulislah kapan pun, di mana pun dan dengan cara apa pun. Agar semangat, carilah sesuatu yang bisa membangkitkan motivasi menulis. Salam Menulis!
Bagi saya yang belum punya komputer atau laptop, biasanya menulis di lembaran kertas bekas yang biasa saya bawa dari kantor. Kertas bekas yang sebelah halamannya masih kosong. Di situlah saya mencorat-coret apa-apa yang ada di pikiran. Untuk menambah motivasi, saya biasanya menyediakan berbagai macam ballpoint dan spidol warna-warni yang saya miliki. Walau akhirnya yang dipakai hanya satu atau dua. Itu saya lakukan untuk sekadar variasi suasana yang terkadang mampu meningkatkan motivasi.
Kalau soal waktu dan tempat, bagi saya tidak terlalu masalah. Asal ada waktu yang senggang, saat itulah saya bisa menulis. Begitu pun dengan tempat. Memang kalau bisa memilih, saya cenderung memilih tempat yang sepi dan nyaman dari gangguan. Namun jika tidak ada pilihan, tak masalah.
Satu hal lagi yang terkadang bisa membangkitkan motivasi saya dalam menulis, yakni mendengarkan musik. Tentu musik yang sesuai dengan selera saya. Selain sesuai selera, musik juga dipilih sesuai dengan apa yang sedang ditulis. Jika menulis tentang berbagai pengalaman masa lalu, tentu cocok dengan musik-musik lawas. Jika sedang menulis thema motivasi, cocok dengan musik atau lagu-lagu yang bersemangat tentunya.
Bagaimana dengan musik dangdut? Itu juga salah satu musik kesukaan saya. Saya memang bukanlah orang yang fakatik terhadap musik tertentu. Musik pop, dangdut, campur sari, tarling, gending dan degung pun saya suka. Jangankan itu, musik minang, mandailing, dan lagu-lagu daerah dari berbagai pelosok nusantara juga saya suka.
Kembali ke soal menulis. Pendek kata, menulislah kapan pun, di mana pun dan dengan cara apa pun. Agar semangat, carilah sesuatu yang bisa membangkitkan motivasi menulis. Salam Menulis!
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق