Ferdinand Alfred Sinaga, adalah pesepak bola kehaliran Bengkulu, 18 September 1988. Pemain yang memiliki tinggi tubuh 170 cm dan berat 65 kg biasa berposisi sebagai striker atau penyerang tengah, Meski begitu pemain ini bisa ditempatkan sebagai winger atau pemain sayap kiri. Hal itu tak lepas dari kemampuannya yang memiliki tendangan keras kaki kirinya. Posisi sayap kiri pernah dilakoni Ferdinand Sinaga saat membela Timnas U-23 pada SEA Games 2011 di bawah pelatih Rahmad Darmawan.
Karir pemain temperamen ini dimulai di Persib Yunior tahun 2006. Saat itu karirnya di Persib Yunior terbilang gagal karena dia tak pernah tampil sekali pun. Gagal di Persib yunior, dia memulai pengembaraanya dan bergabung dengan Persibat Batang. Ferdinand Sinaga bermain untuk Persibat Batang selama satu musim 2007-2008.
Di Persibat Batang, lagi-lagi dia gagal karena belum menunjukkan kemajuan yang berarti. Tahun 2008 saat membela Persikab Kabupaten Bandung, talenta pemain ini mulai terasah dan terlihat. Dia tampil sebanyak 7 kali membela Persikab dan mampu mencetak beberapa gol. Setahun kemudian yakni tahun 2009, Ferdinand Sinaga hijrah ke klub Pelita Jaya. Namun Sinaga hanya enam bulan membela klub itu untuk kemudian hijrah ke PPSM Sakti Magelang. Sinaga main dalam 19 pertandingan dan mencetak 4 gol untuk PPSM Sakti Magelang.
Musim 2010-2011, Ferdinand Sinaga kembali melanjutkan pengembaraannya ke wilayah timur Indonesia. Kali ini giliran Persiwa Wamena yang dia bela. Di Wamena, talenta pemain ini mulai mengkilap. Dia tampil dalam 26 pertandingan dan mencetak 10 gol bagi Persiwa. Musim berikutnya, 2011-2012, Sinaga memutuskan untuk membela klub Semen Padang. Dibawah pelatih Niel Mayzar, talenta Ferdinand Sinaga semakin cemerlang. Bersama Semen Padang, Sinaga merasakan juara Liga versi LPI. Saat itu terjadi kisruh PSSI yang berimbas pada adanya dua liga yang berlangsung yakni LPI dan LSI.
Kecemerlangan Ferdinand Sinaga bersama Semen Padang membuat pemain ini menjadi rebutan pada musim berikutnya. Persisam Putra Samarinda beruntung bisa mendapatkan Ferdinand Sinaga pada musim 2012-2013. Hanya satu musim bermain di ibu kota Kalimantan Timur, tahun 2013 Sinaga kembali ke Bandung. Tahun 2014, Ferdinand Alfred Sinaga berhasil mengantarkan “Pangeran Biru” menjadi juara Indonesia Super League (ISL). Selain itu pemain berdarah Batak ini juga terpilih sebagai pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) tahun 2014.
Karirnya di Timnas dimulai saat membela Timnas U-23 pada ajang SEA Games 2011 di bawah pelatih Rahmad Darmawan. Pelatih Aji Santoso yang menangani Timnas U-23 pada ajang Asian Games 2014 di Incheon Korea Selatan membawa Sinaga untuk mengisi jatah 3 pemain senior. Keputusan Aji Santoso tak salah. Ferdinand Sinaga mampu menyumbangkan 6 gol bagi skuad Merah Putih di ajang Asian Games 2014.
Ketajamannya membuat Pelatih Timnas Senior Alfred Riedl kepincut. Pelatih asal Austria itu memanggil Sinaga bergabung dengan Timnas Senior yang dipersiapkan untuk ajang Piala AFF 2014. Dia akan bersaing dengan Boaz Salosa, Cristian Gonzales untuk menjadi pilihan ujung tombak Merah Putih.
Ferdinand Alfred Sinaga adalah seorang pemain penyerang yang tajam dan memiliki kecepatan. Dia tipe penyerang eksplosif yang tidak hanya menunggu tapi rajin membuka ruang. Meski gampang meledak-ledak emosinya saat di lapangan, namun ketajaman dan kreatifitasnya tak perlu diragukan. Tak salah Alfred Riedl memanggilnya untuk memperkuat Indonesia di ajang Piala AFF 2014.
Dari berbagai sumber.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق