الأربعاء، أبريل 16، 2014

Suatu Siang di Pasar Baru

Pagi mulai menyapa. Perlahan tapi pasti, Matahari mulai beranjak naik.  Minggu pagi, 30 Maret 2014, saya berdua istri berangkat dari Ciputat menuju Jakarta Kota naik Bus APTB (Angkutan Perbatasan Terpadu Bus)Transjakarta. Berangkat dari Ciputat pukul 08.20 WIB dan sampai di Jakarta Kota sekitar pukul 09.00 WIB.

Seharusnya saya turun di Stasiun Harmoni karena berniat awal ke Pasar Baru Jakarta Pusat untuk berburu Sepatu. Namun keingintahuan saya membuat saya memutuskan untuk turun di Stasiun Kota. Saya ingin tahu secara detail rute APTB dari Ciputat hingga sampai ke Kota.  Maklum karena ini adalah pertama kali saya naik APTB.



Sesampai di stasiun Kota, saya turun mengikuti jalur ke luar menuju ke sebuah Jalan samping Stasiun KRL, Beos. Di situ, saya clingak-clinguk kebingungan. Sebenarnya saya dulu sering Ke Stasiun Kota Beos menggunakan KRL dari arah Depok. Namun karena sudah lama dan banyak sekali perubahan membuat saya bingung.

Kebetulan ada beberapa tukang Ojek Sepeda yang sedang mangkal di pinggir jalan itu. Saya menghampiri salah seorang dan bertanya,” Pak kalau mau ke Pasar Baru dari sini naik apa ya Pak?” Sejenak dia berpikir, “Oh naik Mikrolet M-12 dari seberang sana,” jawabnya sambil menunjuk ke arah seberang jalan.

Setelah menyeberang jalan dan menunggu sebentar, saya naik Mikrolet M-12 menuju Pasar Baru. Mungkin sekitar 5 atau 7 menit saya sampai di depan Pasar Baru pintu belakang atau dari arah Jalan Samanhudi. Waktu masih cukup pagi sehingga suasana Pasar Baru saat itu masih cukup sepi. Meski begitu, toko-toko sebagian besar sudah buka. Mulailah saya dan istri keluar masuk dari satu took ke toko yang lainnya untuk melihat-lihat berbagai macam sepatu.

Pasar Baru – Jakarta Pusat memang benar-benar surganya Sepatu. Beraneka ragam model dan merek sepatu yang bagus-bagus ada di sana. Saking banyaknya model, sampai-sampai malah bingung. Belum lagi harganya, muahal-mahal untuk ukuran saya. Tapi pengalaman saya, tidak akan menyesal jika beli sepatu di Pasar Baru walaupun harus harganya lumayan mahal.

Ketika jam 11.00 WIB dan beberpaa toko telah dimasuki, namun belum juga mendapatkan apa yang dicari. Untuk sekadar mengganjal perut, saya dan istri mampir sejenak di tukang Tahu Genjrot yang ada di emperan toko. Lumayan bisa menambah energi untuk melanjutkan perjalanan.

Beberapa saat saya melanjutkan perjalanan, perut ini kembali memanggil. Maka saya dan istri mulai mencari-cari tempat makan yang ada. Sampailah di sebuah Gang, namanya Gang Kelinci. Saya berdua terus menyusuri gang yang sempit itu. Jalan pun susah karena banyak mobil dan motor melewati gang itu.  

Dari Gang Kelinci saya belok lagi ke gang yang lebih kecil. Di sana akhirnya saya  menemukan warung makan yang kelihatannya cocok. Terlihat di sana karyawan Matahari Swalayan Matahari sedang menikmati makan siang. Hal itu terlihat dari seragam yang mereka kenakan, Merah-Hitam. Awalnya saya berdua agak ragu untuk mampir di warung itu. “Jangan-jangan warung makan itu khusus untuk Karyawan Matahari Swalayan” dalam hati saya. Tapi saya dan istri beranikan diri untuk mampir di warung itu.

Kedatangan saya berdua disambut ramah oleh Pemilik Warung dengan logat Jawa Timuran yang kental. Sambil menikmati Ayam Bakar dengan sambal dan lalapan ala Jawa Timuran yang khas, saya mengamati hiruk pikuk para Karyawan Matahari yang juga makan di situ.  Sementara di gang kecil itu, terlihat juga lalu lalang para karyawan yang lain. Gang kecil itu menjadi sempit dan ramai dikala jam makan siang.

Bukan hanya karyawan Matahari, tetapi juga banyak karyawan yang lain. Mareka memenuhi jalanan dan gang-gang yang sempit di Pasar Baru. Mereka kelihatan tetap bersemangat meskipun harus bekerja di hari libur. Bahkan saat itu adalah liburan panjang karena hari Senin, 31 Maret 2014 merupakan hari libur nasional.

Sepertinya tak ada kata long weekend dalam kamus mereka. Selamat Bekerja dan Tetap Semangat. Salut untuk mereka.

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...