الأربعاء، مايو 18، 2016

Tidak Ada yang Aneh dalam Politik


Kemenangan Setya Novanto dalam Pemilihan Ketua Umum Partai Golongan Karya mengundang beragam komentar Secara awam memang terlihat aneh bahkan ada yang menganggap negeri ini sudah gila. Betapa tidak. Beberapa waktu yanglalu, seorang siswi SMA di Medan yang mengaku anak jenderal dan melawan petugas lalu lintas dinobatkan sebagai Duta Anti Narkoba. Begitu juga dengan Saskia Ghotik yang melecehkan dasar negara Pancasila jusru dinobatkan sebagai Duta Pancasila. Aneh memang.

Kini, seorang yang pernah dianggap melanggar etik saat menjabat sebagai Ketua DPR, kini secara meyakinkan dipilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Apakah sebagian peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali yang memilih Setnov itu sudah tidak waras lagi? Apa mereka sudah lupa akan kasus papa minta saham yang mencatut nama Presiden dan kemudian memaksa Setnov turun tahta dari Kursi Ketua DPR? Atau ada “Gizi” untuk setiap suara dukungan terhadapnya?   

Itulah politik. Tidak ada yang aneh, tidak ada yang tak mungkin. Selama proses itu sesuai aturan yang ada, maka sah-sah saja. Termasuk hasil dan keputusan yang dianggap gila  sekali pun. Karena inti dari sebuah keputusan politik itu adalah kepentingan. Ketika ada dua atau lebih kepentingan bertemu dan saling menguntungkan, maka deal-deal politik bisa terjadi. Meskipun hal itu harus menabrak kelaziman dan norma-norma etis.

Munaslub Partai Golkar di Bali bisa dikatakan sebagai win-win solution diantara dua belah piha yang betkai selama ini di Partai berlambang Pohon Beringin itu. Aburizal Bakri sebagai Ketum hasil Munas Bali sebelum Munaslub memposisikan sebagai oposisi bersama Partai Gerindra dan PKS. Agung Laksono sebagai Ketum hasil Munas Ancol sejak usai Pilpres menghendaki mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

ARB setuju adanya Munaslub dengan salah satu syarat Agung Laksono dan dirinya sama-sama tidak mencalonkan diri lagi sebagai Ketua Umum. Agung Laksono menyetujuinya dan dilaksanakanlah Munaslub di Bali dengan delapan orang calon Ketua Umum. Mulai dari Ade Komarudin, Setya Novanto, Azis Syamsudin, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo dan Syahrl Yasin Limpo

Selasa (17/5/20116) dini hari, Setya Novanto secara meyakinkan memenangkan pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. Bagi orang awam, terpilihnya Setnov sebagai Ketua Umum Partai Beringin itu memang aneh. Namun bagi para pengamat dan politikus, hal itu biasa-biasa saja. Sekali lagi, bahwa yang diperjuangkan dan diperebutkan dalam politik adalah kepentingan. Jika semua kepentingan berbagai pihak bisa bertemu, maka tidak ada yang aneh. Apapun keputusan politik itu.  

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...