الأربعاء، يناير 06، 2010

RENUNGAN AWAL TAHUN


Hidup adalah misteri. Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Sebagai manusia, kita wajib berusaha untuk meraih yang terbaik dalam hidup. Namun yang terjadi kemudian adalah mutlak hak Tuhan, Allah SWT.

Untuk itulah, kita tidak saja wajib berusaha, tetapi kita juga wajib untuk berdo’a, memohon yang terbaik pada-Nya. Dan karena hidup kita tidak hanya di dunia saja, maka kebaikan yang kita mohonkan adalah kebaikan dunia dan akhirat. Itulah do’a yang wajib dan sering kita panjatkan.

Ketika kita sudah berusaha secara maksimal, do’a pun telah kita panjatkan, mengapa hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang kita inginkan? Mari kita merenung sejenak.

Pertama, kita sadar bahwa kita adalah makhluk yang tidak luput dari kelemahan dan kekurangan. Untuk itulah mari kita cek kembali, benarkah kita sudah berusaha dengan yang terbaik? Benarkah kita sudah berdoa memohon yang terbaik pada-Nya? Mari kita cek diri kita masing-masing. Jika belum, mari perbaiki upaya-upaya kita diiringi do’a permohonan kita pada Sang Pencipta.

Kedua, cek kembali cita-cita atau keinginan kita. Benarkah apa yang dicita-citakan atau diinginkan itu memang benar-benar baik bagi kita? Sekali lagi, karena kita adalah makhluk yang tak lepas dari kelemahan, kita harus merenungkan secara mendalam. Jangan-jangan yang kita inginkan itu sebenarnya tidak baik bagi kita.

Orang yang belum pandai mengelola keuangan tentu tidak baik jika diberikan kekayaan. Orang yang mudah stres, gampang panik, atau sakit-sakitan tentu kurang baik jika diberikan jabatan. Ada beribu alasan mengapa Tuhan belum atau tidak memberikan apa yang kita inginkan. Karena Tuhan itu Maha Baik, maka yakinlah bahwa alasan-alasan itu baik bagi kita. Artinya, apa yang kita capai, apa yang Tuhan berikan, itulah yang terbaik bagi kita.

Ketiga, sabar dan berserah diri, tawakal kepada Yang Maha Kuasa adalah kunci kesuksesan kita. Jika kita telah melakukan yang terbaik, memohon yang terbaik, namun hasilnya belum sesuai harapan, Sabar dan tawakallah! Karena sabar dan tawakal itu benteng terakhir untuk menghadapi ujian, dan ujian itu akan selalu datang selama hidup, maka tak perlu kita bertanya lagi, sampai kapan kita harus sabar dan tawakal?

Apapun yang telah kita raih, bersyukurlah. Syukur akan menjadi pijakan yang kokoh untuk melanjutkan langkah-langkah kita di masa-masa yang akan datang. Salam Sukses!

Sumber images: bahrulfikri.file.wordpress.com

Ciputat, 7 Januari 2010

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق

Daftar Bupati Purbalingga

DAFTAR BUPATI PURBALINGGA Foto: Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Purbalingga (medcom.id) Tahukah Anda, bupati Purbalingga saat ini y...