Dikisahkan dalam suatu
peperangan, Nabi Muhammad yang kelelahan beristirahat dan tertidur di bawah
pohon yang rindang. Tiba-tiba seorang musrikin bernama Datsur datang menghampiri
dan berdiri di hadapan Nabi.
Sambil berkacak
pinggang Datsur menghardik dan mengancam Nabi Muhammad sambil mengacungkan
pedangnya:
“Hai Muhammad, Siapakah
yang akan menolongmu dari pedang ini?”
Nabi tersentak sekejap
dan kemudian menatap mata Datsur. Tatapan mata Nabi yang sejuk namun penuh
keberanian membuat hati Datsur mulai gemetar. Dengan tenang dan penuh
keyakinan, Nabi menjawab:
Tubuh Da’tsur semakin gemetar
dan bahkan menggigil mendengar jawaban Nabi. Pedang yang ada di tanganya pun jatuh ke
tanah.
Nabi segera mengambil
pedang itu dan mengacungkannya kepada Datsur.
“Sekarang, siapakah yang
akan menyelamatkanmu dari pedangku?”
Dengan bibir yang
gemetar, Da’tsur menjawab, “Tidak ada yang dapat menyelematkan ku kecuali
engkau Muhammad”
Apa yang terjadi kemudian?
Nabi Muhammad bukanlah seorang pendendam. Beliau sudah memaafkan Da’tsur bahkan
sebelum dia memintanya. Kemudian Nabi menyerahkan pedang milik Da’tsur dan
membebaskan musrikin itu.
Mengetahui akhlak Nabi yang begitu mulia, Da’tsur kagum dan tertarik dengan ajaran Islam. Da’tsur akhirnya
masuk Islam dan berdakwah mengajak kaumnya untuk mengikuti jejaknya. Dan kelak Da’tsur
dikenal sebagai sosok pahlawan Pembela Islam.
Referensi: Dari Berbagai Sumber
Referensi: Dari Berbagai Sumber
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق