Akhir-akhir ini kita
disuguhi fenomena maraknya penyebara Hoax yang begitu cepat dan masif. Hoax,
menurut Wikipedia adalah berita palsu, kabar burung, atau menipu. Mengacu
definisi tersebut, Hoax dapat disimpulkan sebagai berita yang tidak sesuai
dengan fakta dan data yang sebenarnya, belum tentu kebenarannya dan tidak jelas
asal-usul dan sumbernya.
Sayangnya masyarakat
kita sangat mudah sekali percaya dengan berita yang tidak jelas sumber dan
kebenarannya. Bukan sekadar percaya, bahkan tidak sedikit masyarakat yang
ikut-ikutan menyebarkan berita tersebut. Seandainya berita itu benar, maka
tidak menjadi persoalan. Namun kebanyakan berita yang beredar belakangan ini
adalah berita palsu yang tidak jelas sumbernya. Bukan hanya menyesatkan, berita
palsu atau Hoax seringkali menjadi fitnah dan berpotesi mengadu-domba
masyarakat.
Banyak pengamat menilai
bahwa fenomena tersebut terjadi karena dua hal yang bertolak belakang. Faktor pertama
adalah akses internet yang begitu cepat di Indonesia. Saat ini sudah separuh
lebih dari jumlah penduduk Indonesia yang 240 jutaan sudah mengakses internet.
Mereka mengakses internet melalu smartphone dan komputer. Bahkan menurut data,
jumlah smarpone di Indonesia sudah melebihi total jumlah penduduk. Artinya
banyak orang Indonesia yang memiliki lebih dari satu smartphone.
Faktor kedua aalah
rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Seperti kita ketahui bersama bahwa
dari sebuah penelitian tentang minat baca, Indonesia menempati urutan ke-60 dari
61 negara yang diteliti. Betapa sangat rendah tingkat budaya literasi bangsa
Indonesia yang hanya unggul dari Botswana, sebuah negara di benua Afrika.
Kondisi yang
kontradiktif inilah yang memicu terjadinya serangan hoax yang tidak ada
henti-hentinya terhadap masyarakat kita. Rendahnya budaya membaca ditimpa
dengan banjirnya informasi yang begitu cepat dan massif.
Hanya dengan membaca
judulnya saja, masyarakat sudah percaya pada sebuah berita. Tanpa membaca lagi isi
berita itu dan sumbernya dari mana. Bisa dibayangkan, betapa berbahayanya jika
ternyata berita itu bohong dan sengaja disebar untuk mengadu domba masyarakat
Indonesia.
Karena itu kita harus
berhati-hati agar tidak termakan berita palsu yang tidak jelas sumber dan ujung
pangkalnya. Tidak ada pilihan lain, mulai sekarang kita harus mau membaca setiap
berita berita dan informasi, dari awal hingga akhir. Jangan hanya membaca
judulnya saja. Kita juga harus tahu dari mana sumber berita itu. Sumbernya
harus kredibel dan bisa dipercaya.
Jika masih bingung,
lakukan re-chek dan cros-chek. Membandingkan dengan berita dari media-media
lain. Apa itu dari koran, televisi, radio, dan lain-lain. Jangan percaya sebuah
berita hanya dari satu sumber. Pastikan kebenaran sebuah berita dengan cara
membandingkan dan mencari sumber atau media lain.
Mari selamatkan bangsa Indonesia dari bahaya serangan Hoax. Dimulai dari menyemaatkan diri sendiri, keluarga dan masyarakat terdekat di sekitar kita, baik di lingkungan tempat tinggal maupun kantor. Semoga masyarakat dan bangsa Indonesia tidak lagi mudah termakan isu dan berita Hoax.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق